Kamis, 21 April 2011

BERKECAMUK


Ya Tuhaaaaaannnnnn.........
Ya Allaaaaaahhhhhh.......
Ya Robbiiiiiiiii.......

Entah apa yg sesungguhnya Engkau karuniakan padaku ini.
Aibkah.....???
Dosakah......???
Kebahagiankah.....???
Atau semua itu memang jalan yg telah Engkau tata untukku.
Begitu bodohnya diriku di hadapMu.
Begitu naifnya diriku di mukaMu.
Begitu hinanya diriku di pandanganMu.

Ya Allah...........
Entah apa lagi yg harus aku katakan padamu di setiap do'aku......???
Do'a dari orang yg terlalu berdosa.
Do'a orang yg terlalu kotor.

Ya Allah..........
Andai aku bisa.......
Aku akan teriak sekeras-kerasnya.
Aku akan menangis sekencang-kencangnya.
Aku akan lakukan apapun yg Engkau kehendaki.
Asalkan janganlah Engkau cabut rasa yg ada di hatiku saat ini.
Asalkan Engkau ijinkan aku tetap memilikinya.
Walau itu hanyalah di dalam hati.

Ya Allah..........
Dosakah aku......???
Salahkah aku.......???
Bila semua ini berasal darimu,
Namun di saat aku merasakan bahwa ini sebuah karunia terindah darimu,
Harus aku hilangkan.

Ya Allah........
Aku percaya......Engkau Maha mengerti lagi maha Bijaksana.
Aku lakukan ini juga karena semua Engkau yg berikan rasa itu.
Aku tak bisa bicara tanpa Engkau yg menuntunya.
Aku tak bisa punya rasa tanpa Engkau yg memberinya.

Tapi mengapa Engkau berikan ini di saat aku sudah lupakan akan perihnya lukaku.
Di saat aku sudah menikmati akan pedih yg tak terobati ini.
Di saat aku sudah pasrah akan semua yg terjadi.
Di saat aku sudah tidak peduli lagi.
Di saat aku sudah serahkan hidup dan matiku hanya waktu yg mengaturnya.

Mengapa Dia Engkau hadirkan di hatiku.
Dia yg sangat mengerti akan diriku.
Dia yg sudi memahami akan kesendirianku.
Dia yg selalu menganggap aku ada.

Dosakah aku bila aku juga mencintainya.....???
Dosakah aku jika aku juga menyayanginya.......???
Dosakah aku jika aku hanya ingin memilikinya di hatiku saja....???
Tanpa ingin memiliki semua kebahagiaan yg dia miliki.
Tanpa merampas dari orang" yg mencintainya.
Tanpa berharap dia juga mencintaiku.
Ataupun dia menyayangiku.
Bagiku hadirnya di hatiku saja sudah merupakan karunia terindah dariMu.

Ya Allah.........
Ijinkan aku hanya memilikinya di dalam hatiku saja.
Tanpa ada orang yg tau siapa dirinya.
Tanpa ada orang yg tau mengapa itu aku lakukan.
Tanpa ada orang yg tau mengapa aku begitu percaya padanya.
Karena semua itu adalah karunia terindah dariMu.
Karena semua itu aku anggap adalah jalan terindah yg Engkau pilihkan untukku.

Ya Allah.......
Mungkin tangis ini memang harus ada saatnya untuk mengering.
Dan aku harus tetap tertawa yg sesungguhnya.
Bukan hanya kamuflase saja.

Terima kasih Ya Allah.......
Engkau kirimkan malaikat itu padaku.
Walau tak bersayap,namun bisa buatku tentram.
Bisa buatku bahagia.
Bahagia yg sesungguhnya.
Yg bukan hanya sandiwara.

Ya Allah.......
Janganlah Engkau pisahkan aku dengan dirinya.
Walau itu hanya dalam mimpi saja.
Karena aku takut akan kehilangan dirinya.
Aku masih ingin bahagia dengan segala mimpi" indahku.

Ya Allah.......
Jagalah dia....
Seperti aku menjaga dia dalam hatiku yg terdalam.
Terimakasih ya Allah.........




Malam jum'at Kliwon 21 April '11


Rabu, 15 Desember 2010

SENJA DI PADANG LAPANG


Dibawah rintik tangis bumi ku susuri.

Setiap jengkal tanah basah.

Tak terhitung sudah berapa banyak langkah.

Semua hanya kosong dan sunyi yg ada.

Penantian itu mungkin sia-sia.

Namun tidak untuk kali ini.

Menanti jalan yg terbaik.

Walau itu hanya sebuah harapan.

Namun masih bolehkan aku berharap........

Akan segala yg mustahil itu menjadi nyata.

Menjadi Indah.

Menjadi yg terindah bahkan.

Walau mungkin tak seindah bait syairMu.

Walau mungkin tak seindah ayat-ayat dari firmanMu.

Walau mungkin hanya setitik harapan dariMu.

Biarlah hanya hatiku yg meredam semua ini.

Biarlah hanya Engkau dan aku yg tahu semua ini.

Biarlah hanya aku yg bisa menyimpan apa yg ada di dalam hatiku yg paling dalam.

Ya Robb.....................

Gresik,16 desember '10

Senin, 01 November 2010

SURAT UNTUK BAPAK ( Almrh )


Bapak.......
Mungkin surat ini aku tulis benar-benar terlambat.
Aku telah menyesal atas ketidak mampuanku.
Tuk katakan yg sesungguhnya padamu.
Aku telah menyesal tak pernah dengarkanmu.
Dulu aku terlalu abaikan semua nasehatmu.
Dulu aku terlalu egois tuk katakan aku telah kalah.
Dulu aku terlalu gengsi akan semua keputusanku.
Aku terlalu keras kepala.
Seperti apa katamu saat itu.
Aku masih ingat betul semua kata-katamu pak.
"Jadilah manusia yg berguna untuk sekelilingmu."
"Berusahalah untuk lahir sekali."
"Menikah sekali."
"Dan matipun sekali dalam hidupmu."
"Berusahalah menjadi pemenang."
"Dan jangan mau cuman jadi pecundang."


Bapak.........
Andai angkau mengerti semua yg terjadi padaku.
Mungkin engkau akan tiada hentinya mengutuk dirimu sendiri.
Sebab itulah pak,aku tak pernah akan katakan yg terjadi.
Biarlah hanya aku yg menyimpan semuanya.
Aku tak ingin engkau lebih menyesali semuanya.
Biarlah ke egoisanku ini aku yg memendamnya.
Biarlah hanya Aku dan Tuhanku yg mengerti dan melihatnya.


Bapak.........
Terlalu naif bila aku harus menceritakan semuanya padamu.
Aku malu padamu akan kebodohanku.
Aku malu akan ketidak mampuanku tuk memilih jalan hidupku.
Aku malu tuk mengakui semua ini padamu pak.


Bapak.......
Kini semua yg pernah engkau katakan padaku saat itu.
Harus aku alami.
Aku berjalan dalam lorong yg sepi.
Aku gontai.
Aku melangkah tanpa arah yg pasti.
Menyusuri setiap jengkal kesepian ini.
Semua terasa melelahkan.
Semua terasa membosankan.
Terlalu jauh jarak yg harus aku tempuh.
Aku harus berusaha berjalan sendiri.


Bapak........
Ternyata jarak itu yg sangat membedakan kami.
Ternyata apa yg engkau khawatirkan benar terjadi.
Aku lelah tuk terus berlari.
Tuk berusaha mengerti.
Tuk berusaha memahami.
Semua begitu melelahkanku.
Begitu menyiksaku.


Bapak.......
Mungkin diamku ini adalah jawaban dari semuanya.
Aku telah lelah tuk berbicara.
Aku telah lelah tuk selalu mengiba.
Aku telah lelah tuk menjalaninya.
Aku telah lelah tuk mengerti semuanya.
Aku masih manusia biasa.
Yang punya batas kesabaran.
Yang punya batas ketidakmampuan.
Yang punya batas kelemahan.


Bapak........
Seandainya aku bisa katakan semua ini dulu........
Saat aku belum putuskan semua.
Saat aku belum turutkan keegoisanku.
Mungkin semua tak pernah terjadi yg seperti ini.
Mungkin aku masih menjadi gelatikmu.
Mungkin aku tak pernah berusaha tuk menjadi elang.
Mungkin aku tetap menjadi yg terbaik bagimu.
Dan tak pernah ada jurang pemisah di antara kita.


Bapak.........
Semuanya sudah terlambat bagiku.
Semuanya sudah terjadi.
Semuanya sudah aku ambil keputusan ini.
Semuanya sudah menjadi takdir bagiku.
Tuk selalu menerima.
Tuk selalu menjadi tak bisa bicara.
Tuk selalu diam seribu bahasa.
Tuk menjadi swargo nunut neroko katut.


Bapak........
Tapi aku yakin.
Kini engkau pasti mendengarkan apa kata hatiku.
Kini engkau tau mengapa aku harus diam.
Mengapa aku harus tak bicarakan semuanya padamu.
Semua aku lakukan karena aku sangat menyayangimu.
Aku tak ingin engkau terluka akan semua tindakanku.
Aku sangat ingin melihatmu tersenyum bahagia.
Walau aku tau.
Engkau pasti merasakan apa yg sesungguhnya aku rasakan.


Bapak.......
Maafkanlah aku bila......
Surat ini baru aku tuliskan untukmu.
Di saat engkau sudah tenang di sisiNya.
Di saat engkau sudah bisa membacanya meski tanpa aku tuliskan.


Bapak........
Maafkankanlah atas semua keegoisan anakmu yg bandel ini.
Kini hanya air mata yg bisa bicara.
Sesal yg selalu hadir.


Bapak.....
Maafkan anakmu.........
Aku terpuruk di perjalanan panjangku........



Lorong sepi dan panjang 2 nov '10
Dalam diamku dan penyesalanku.



Minggu, 31 Oktober 2010

DILEMA


Apa yang harus aku katakan padamu.
Benci ?
Atau sayangkah ?
Semua terjadi begitu cepatnya.
Seperti kereta api ekspres yg tak bisa berhenti di setiap stasiun.
Semua begitu membingungkan.
Aku sendiri tak pernah mengerti tentang perasaanku.
Terutama perasaanku padamu.
Aku tak pernah mencintaimu.
Bahkan untuk menyayangimu.
Itu suatu yang benar-benar mustahil bagiku.
Tapi mengapa aku tak pernah bisa untuk melupakanmu.
Bayangmu selalu muncul di setiap langkah kakiku.
Semua.
Semua.
Bahkan kejadian itu tak pernah bisa aku lupakan.
Walau sedetikpun aku tak pernah bisa melupakanya.
Terkadang aku bersyukur telah jauh darimu.
Aku telah putuskan untuk tidak pernah mengenalmu lagi.
Aku tak pernah bertemu denganmu lagi.
Namun mengapa justru di saat itu bayangmu semakin menyiksa batinku.
Aku benci dengan semua ini.
Sungguh aku benci dengan semua ini.
Aku takut.
Aku gamang.
Aku benci dengan diriku sendiri.
Ternyata aku rapuh.
Aku hanya mudah di permainkan perasaan.
Ingin aku memutar sang waktu.
Dan tak pernah mengenalmu seperti dulu.
Aku ingin hidupku tenang seperti dulu.
Ketika semuanya belum pernah terjadi.
Walau aku gersang.
Walau aku terjajah.
Walau aku under presure.
Walau aku diam.
Namun aku lebih merasakan ketenangan.
Tak pernah merasakan yg seperti aku rasakan sekarang.
Aku benar-benar benci pada diriku sendiri.
Yang selalu ingin berpetualang.
Selalu ingin melihat yang seharusnya tak boleh aku lihat.
Selalu ingin merasakan yg tak seharusnya aku rasakan.
Tuhan......................
Aku benar-benar lelah.
Aku benar-benar munafik.
Aku benar-benar pembohong.
Pembohong pada perasaanku sendiri.
Tapi aku tegaskan sekali lagi aku tak pernah ada rasa.
Aku hanya tak pernah mampu menghilangkan rasa.
Lelah.........
Lelah........
Lelah........
Yang jelas aku kangen kamu.
Aku rindu akan dirimu.
Tapi aku benci semua itu.
Aku hanya ingin teriak sekeras-kerasnya......
Akuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu.............
Kangeeeeeeeeeeennnnnnnnnnnnnnnnn..........
Kamuuuuuuuuuuuuuuuuuu......................!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!


Jogja 31 okt '10
Perang batin yg tak ada hentinya.

Senin, 18 Oktober 2010

BULAN DI SIANG HARI


Tatkala bulan nanar di siang harI
Menatap sinis sebuah nuranI
Mencibir tanpa ekspresI
Mungkinkah terjadI
Sebuah perjuangan pergolakan hati anak manusiA
Antara kesadaran dan sebuah khayalaN
Sebuah pemberontakaN
Sebuah pembuktiaN
Sebuah kekonyolaN
Perjuangan melawan hati yg tak mungkin terjawab oleh akaL
Pertarungan melewan takdiR
Dan sebuah keegoisan dirI
Mencari pembenaran dirI
MencarI
dan
Apa yg sesungguhnya yg dia carI
Tak pernah dia temukan di sinI
Hanya fata morganA
Bukan nyatA
Tak kan pernah abadI
Hanya sesaaT
Hanya sementarA
Hanya sisa tangis yg adA
PenyesalaN
PenyesalaN
PenyesalaN
TerpuruK
Tak bernyawA
LuluH
HancuR
RedaM
Bersama hilangnya sang bulan di siang harI
Tersenyum puas menatap kekalah dirI
Apakah itu yg di carI
Hanya bulan di siang harI
Yang mengertI
..........................
..............
.......
...
.

Surabaya,13 oktober '10

Minggu, 29 Agustus 2010

KETIKA ALLAH MEMILIHMU UNTUKKU


Padamu yang Allah pilihkan dalam hidupku..

Ingin ku beri tahu padamu.. Aku hidup dan besar dari keluarga bahagia..

Orang tua yg begitu sempurna.. Dengan cinta yg begitu membuncah..

Aku dibesarkan dgn limpahan kasih yang tak terhingga..

Maka, padamu ku katakan.. Saat Allah memilihmu dalam hidupku, Maka saat itu Dia berharap,

kau pun sanggup melimpahkan cinta padaku.. Memperlakukanku dgn sayang yang begitu indah..

Padamu yang Allah pilihkan untukku..

Ketahuilah, aku hanya wanita biasa dengan begitu banyak kekurangan dalam diriku..

Aku bukanlah wanita sempurna, seperti yang mungkin kau harapkan..

Maka, ketika Dia memilihmu untukku..

Maka saat itu, Dia ingin menyempurnakan kekuranganku dgn keberadaanmu

Dan aku tahu, Kaupun bukanlah laki-laki yang sempurna..

Dan ku berharap ketidaksempurnaanku mampu menyempurnakan dirimu.. Karena kelak kita akan satu..

Aibmu adalah aibku, dan indahmu adalah indahku, Kau dan aku akan menjadi 'kita'..

Padamu yg Allah pilihkan untukku..

Ketahuilah, sejak kecil Allah telah menempa diriku dgn ilmu dan tarbiyah

Membentukku menjadi wanita yg mencintai Rabbnya..

Maka ketika Dia memilihmu untukku..

Maka saat itu, Allah mengetahui bahwa kaupun telah menempa dirimu dgn ilmuNya..

Maka gandeng tanganku dalam mengibarkan panji-panji dakwah dalam hidup kita..

Itulah visi pernikahan kita.. Ibadah pada-Nya ta'ala..

Padamu yg Allah tetapkan sebagai nahkodaku..

Ingatlah.. Aku adalah mahlukNya dari tulang rusuk yang paling bengkok..

Ada kalanya aku akan begitu membuatmu marah.. Maka, ketahuilah..

Saat itu Dia menghendaki kau menasihatiku dengan hikmah..

Sungguh hatiku tetaplah wanita yg lemah pada kelembutan..

Namun jangan kau coba meluruskanku, karena aku akan patah..

Tapi jangan pula membiarkanku begitu saja, karena akan selamanya aku salah..

Namun tatap mataku, tersenyumlah.. Tenangkan aku dgn genggaman tanganmu..

Dan nasihati aku dgn bijak dan hikmah.. Niscaya, kau akan menemukanku tersungkur menangis di pangkuanmu..

Maka ketika itu, kau kembali memiliki hatiku..

Padamu yang Allah tetapkan sebagai atap hunianku..

Ketahuilah, ketika ijab atas namaku telah kau lontarkan.. Maka dimataku kau adalah yang terindah,

Kata2mu adalah titah untukku, Selama tak bermaksiat pada Allah, akan ku penuhi semua perintahmu..

Maka kalau kau berkenan ku meminta.. Jadilah hunian yg indah, yang kokoh…

Yang mampu membuatku dan anak-anak kita nyaman dan aman di dalamnya..

Padamu yang Allah pilih menjadi penopang hidupku…

Dalam istana kecil kita akan hadir buah hati-buah hati kita..

Maka didiklah mereka menjadi generasi yg dirindukan syurga..

Yang di pundaknya akan diisi dgn amanah-amanah dakwah, Yang ruh dan jiwanya selalu merindukan jihad..

Yang darahnya mengalir darah syuhada.. Dan ku yakin dari tanganmu yg penuh berkah

kau mampu membentuk mereka.. Dengan hatimu yg penuh cinta, kau mampu merengkuh hati mereka..

Dan aku akan selalu jatuh cinta padamu..

Padamu yang Allah pilih sebagai imamku…

Ku memohon padamu.. Ridholah padaku, Sungguh Ridhomu adalah Ridho Ilahi Rabbi..

Mudahkanlah jalanku ke Surga-Nya.. Karena bagiku kau adalah kunci Surgaku

Selasa, 24 Agustus 2010

CINTA SEJATI


Cinta Sejati yang bisa...

Memberi tanpa harus menerima...

Dia membawa damai dan bahagiakan jiwa...

Tuk semua manusia...

Hanya cinta sejati yang bisa...

Bertahan tanpa mengenal waktu...

Tak'kan sirna bagai karang di samudra....

Kan abadi untuk selamanya...

Cinta sejati...

Tak akan pernah mati....

Selalu menyinari ketulusan cinta...

Cinta sejati adalah rasa yang paling tulus...

Yang pernah kau berikan dari dalam....

Hati yg paling dalam........